-->
Motto: (Cinta)
Wahai kegembiraanku,
Wahai cita-citaku,
Wahai tiang penyanggaku,
Wahai penghiburku,
Wahai persiapanku,
Wahai yang menjadi tujuanku,
Engkaulah roh hatiku,
Engkaulah harapanku,
Rindu kepada-MU adalah bekalku,
Wahai harapan hatiku,
Telah nyata kebahagiaanku.
Imam Asy-Syaibi berbicara tentang
berdiamnya cinta dalam hati.
“Rumah yang Engkau huni
Tak memerlukan lampu lagi
Rindu-MU yang kami harapkan,
Menjadi hujjah kami
Pada hari ketika manusia datang
Dengan membawa argumentasi.”
Pada kesempatan lain beliau berkata:
“Demi Allah,
Tidaklah matahari terbit dan terbenam
Kecuali cinta-MU selalu menyertai nafasku
Tiadalah kau duduk bercakap dengan suatu kaum
Melainkan Engkaulah temanku bicara dalam majelisku,”
“mataku buta kepada selain Dia
Airnya tak pernah menetes untuk selain keagungan-NYA
Telingaku tuli terhadap segala kabar dan berita
Tak mau mendengar semua perkara yang selain Dia
Hatiku menjadi rumah-NYA dalam keluhuran
Dan rumah itu menjadi terhormat
sesuai dengan siapa yang menghuninya.”
Diriwayatkan dari Yahya bin Mu’az bahwa beliau pernah
bermunajat sebagai berikut.
“ilahi, aku bertempat
tinggal di halaman-MU, sibuk memuji-MU, Engkau jadikan aku makhluk yang amat
kecil. Engkau pakaikan kepada makrifah-MU, Engkau tempatkan aku dengan
kelemah-lembutan-MU. Engkau pindahkan aku dalam berbagai keadaan dan Engkau
bolak-balikkan aku dalam aktivitas: menutup dan tobat, zuhud dan rindu, rida
dan cinta. Engkau beri minum aku dengan telaga-MU, dan Engkau biarkan aku dalam
latihan-MU, melazimi perintah-MU, sangat cinta ketika sudah besar, padahal aku
sudah membiasakan ini sejak kecil. Aku tinggal di sekeliling-MU, dengan
berdengung dan merendahkan diri, karena aku cinta, dan setiap orang yang cinta
selalu rindu kepada kekasihnya dan ingin berdekatan terus dengannya, dan
berpaling dari yanf bukan kekasihnya.”
Rabi’ah Al- Adawiyah berkata:
“Alangkah manisnya Engkau,
Sedang hidup ini pahit
Alangkah senangnya kalau Engkau rida,
Meski semua manusia membenci
Alangkah semaraknya hubunganku dengan-MU,
Sedang hubunganku dengan alam semesta runtuh
Jika benar Engkau cinta
Maka segala sesuatu adalah hina,
Dan segala yang ada di atas debu adalah debu.”
Ya Allah aku mohon cint-MU , dan cinta orang yang
mencintai-MU, serta semu amalan yang mendekatkanku kepada cinta-MU , (dari
munajat Rasulullah saw. Kepada kekasihnya yang maha tinggi dan maha agung)
Tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang maka
ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu: Allah dan rasul-NYA lebih ia cintai
daripada yang lain, mencintai seseorang hanya karena Allah, dan benci untuk
kembali kepada kekafiran sebagaimana ia tidak suka dilemparkan kedalam
neraka.(HR Bukhari dan Mulim)
Barang siapa ingin mendapat manisnya iman, hendaklah ia
mencintai orang lain karena Allah. (HR Hakim dari Abu Hurairah)
0 komentar:
Posting Komentar