Terimakasih Puisinya
Aku tak tahu sampai kapan sajakku tak jemu memuja jelita/juwitamu/sebab
kata-kata senantiasa meratap pilu merapal pesonamu.
Aku tak tahu bejana gaib macam apa yang menghubungkan kau dan
aku/dukamu sebab siksaku, lukamu sumber sakitku.
Aku tak tahu sungguhkah jiwa bisa terbelah, menjadi kau dan
aku/tapi betapa aku merasa retak bila setapak saja kau beranjak.
Aku tak tahu bagiku kau musibah atau anugerah/tiap kali bersamamu derita
dan bahagia tak terpilah,
Aku tak tahu dengan cara apa perasaanku menghayati
keindahanmu/dihadapan kebersahajaanmu seluruh karya seni seolah lesi.
Aku tak tahu mengapa anganku diam-, diam mengabadikanmu/seolah paham betapa
kenangan pun bisa rapuh tiap kali aku jauh.
Aku tak tahu sejak kapan darahku merindukanmu/arusnya berdesir
tiap kali kau kuhampiri.
Aku tak tahu bagaimana jantungku mengenalimu/detanya kian kuat
tiap kali kau ku ingat.
Aku tak tahu cukupkah ketakmahiranku sebagai mahar untukmu/meski
sungguh , aku tahu betapa penuh aku mencintaimu.
1 komentar:
merinding bacanya haha
Posting Komentar